RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR — Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengutuk keras eskalasi baru-baru ini yang dilakukan oleh pemukim ilegal Israel ke halaman Masjid Al-Aqsa.
Hamas menyebutnya sebagai bagian dari upaya sistematis yang berbahaya untuk meyahudisasi tempat suci umat Islam tersebut.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Minggu (25/5/2025), Hamas secara khusus menyoroti tindakan provokatif yang dilakukan oleh anggota kelompok ekstremis Yahudi “Temple Mount”.
Kelompok Yahudi itu secara terbuka melakukan sujud ritual di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa, yang oleh Hamas disebut sebagai perluasan dari perang agama Zionis Israel terhadap Kota Suci Yerusalem dan situs-situs bersejarah Islam di dalamnya.
Hamas memperingatkan bahwa pelanggaran berulang terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa membawa konsekuensi serius, dan merupakan bentuk pelecehan terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia.
“Upaya-upaya tersebut tidak akan pernah berhasil mengubah identitas Islam Masjid Al-Aqsa atau melegitimasi keberadaan pendudukan Israel dan para pemukimnya, tidak peduli seberapa besar intensitas tekanan dan agresi yang mereka lancarkan,” tegas Hamas dalam pernyataan yang dikutip dari Palinfo.
Gerakan perlawanan tersebut juga mengkritik dunia Islam atas tanggapan yang dinilai belum memadai.
Hamas menilai bahwa respons saat ini dari negara-negara Muslim belum memenuhi urgensi perlindungan terhadap Yerusalem dan tempat-tempat sucinya.
Hamas menyerukan rakyat Palestina di Tepi Barat, Yerusalem, dan wilayah Palestina yang diduduki sejak 1948 untuk segera bergerak dan mengambil langkah nyata dalam mempertahankan Masjid Al-Aqsa dari agresi zionis.
Lebih lanjut, Hamas juga mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk mengambil tindakan segera dan efektif dengan segala cara yang tersedia guna menghentikan upaya Yahudisasi terhadap Al-Aqsa serta melawan agresi pendudukan Israel yang terus berlanjut.
Diketahui, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan ekstrem Israel, Itamar Ben-Gvir, bersama sejumlah politikus juga ikut dalam pawai yang turut menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa dan wilayah sekitarnya.
Ben-Gvir mengunggah video di akun X miliknya dari lokasi seraya menyatakan bahwa ia berdoa untuk kemenangan dalam perang, untuk kembalinya seluruh sandera, dan untuk kesuksesan Kepala Shin Bet yang baru, Mayor Jenderal David Zini.
Menteri Negev dan Galilea, Yitzhak Vaserlauf, serta anggota Knesset Yitzhak Kreuzer, turut mendampingi Ben-Gvir.
Ribuan polisi dan pasukan perbatasan bersenjata lengkap dikerahkan sebelumnya karena para pemukim kerap melakukan penyerangan, pelecehan, dan intimidasi terhadap warga Palestina serta toko-toko di kawasan Muslim.
Peserta pawai sebagian terlihat membawa bendera Israel dan menghadang para pedagang Palestina, pejalan kaki, anak-anak sekolah, serta aktivis hak asasi Israel dan polisi. Beberapa dari mereka meludahi orang-orang, melontarkan hinaan, dan mencoba memasuki rumah-rumah secara paksa.(*)