Update Terbaru Kasus Guru Honorer Supriyani, Jaksa Tuntut Bebas hingga Ancaman Pemecatan dari Kapolri

6724e6cc2e332

RUANGAKSELERASI.ID, KONAWE – Guru honorer asal Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Supriyani saat ini masih menjalani proses persidangan atas kasus dugaan penganiayaan terhadap muridnya.

Sebagai informasi, kasus ini bermula ketika seorang siswa SD Negeri 4 Baito mengaku dipukul Supriyani hingga terluka

Ayah siswa itu yang merupakan seorang anggota polisi pun melaporkan kasus ini ke Polsek Baito.

Bacaan Lainnya

Beberapa kali upaya mediasi telah dilakukan, termasuk oleh Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan, tetapi tak kunjung menemukan kata damai.

1. Jaksa tuntut bebas Supriyani

Jaksa penuntut umum (JPU) menuntut Supriyani untuk dibebaskan.

Dikutip dari Kompas.id, Senin (11/11/2024), pembacaan tuntutan tersebut berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Konawe Selatan pada Senin.

Walaupun demikian, jaksa tetap memiliki keyakinan bahwa Supriyani melakukan pemukulan sebanyak satu kali, seperti yang dituduhkan.

”Namun, pemukulan tersebut dilakukan secara spontan tanpa adanya niat jahat (mens rea),” kata JPU Kejari Konawe Selatan, Ujang Sutrisna.

2. Saksi ungkap siswa jatuh ke sawah

Wali kelas sekaligus saksi kunci kasus guru Supriyani berinisial L mengaku, siswa D yang merupakan anak Aipda WH sempat mengatakan dirinya terluka karena jatuh ke sawah.

Kepada penyidik, L yakin Supriyani tidak melakukan pemukulan kepada siswa D. Ia juga sempat dimintai keterangan tiga kali oleh penyidik.

Menurutnya, saat dituduh memukul siswa D, yakni pada Rabu (24/4/2024), Supriyani sedang berada di kelas lain untuk mengajar.

3. Supriyani sempat kembali ke sekolah

Guru Supriyani sempat kembali ke SDN 4 Baito, Konawe Selatan pada Sabtu (9/11/2024).

Kembalinya Supriyani ke sekolah disambut antusias oleh siswanya. Selain itu, ia mendapat puluhan surat bertuliskan ungkapan hati siswanya.

Tak hanya itu, ia juga disambut dengan lagu Hymne Guru saat beranjak dari kelas menuju ke ruang guru. “Sebanyak surat ini yang saya dapatkan dari anak-anak.

Saya sangat senang, teharu, melihat antusiasnya anak-anak. Tidak ada yang menyuruh, dari hati mereka masing-masing, menulis untuk ibu gurunya yang disayang,” ungkap Supriyani.

Pos terkait