RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR– Final Liga Champion kerap berakhir dengan selisih gol besar. Teranyar hasil PSG vs Inter Milan di final UCL 2024/2025 menjadi selisih gol terbesar dalam sejarah kompetisi sepak bola elit Eropa tersebut.
Sebelum PSG menang dengan selisih 5 gol dari Inter Milan di final Liga Champion 2024/2025, rekor kemenangan terbesar di final UCL dipegang oleh Real Madrid. Pada final UCL 1960, Los Blancos menumbangkan Eintracht Frankfurt dengan skor 7-3 alias selisih 4 gol.
PSG berhasil meraih gelar pertamanya di Liga Champion 2024/2025. Tidak hanya itu, gol-gol yang dicetak oleh Achraf Hakimi, Kvicha Kvaratskhelia, Senny Mayulu dan 2 gol Desire Doue membuat Les Parisiens memecahkan rekor kemenangan terbesar di final UCL milik Real Madrid.
PSG menumbangkan Inter Milan 5-0 di final Liga Champion 2024/2025. Les Parisiens berhasil memecahkan rekor kemenangan dengan selisih gol terbesar dalam sejarah final kompetisi Eropa tersebut.
Kendati mengawali turnamen tidak terlalu bagus sejak ditinggal Kylian Mbappe, PSG mampu bangkit di Liga Champion dan meraih gelar pertamanya. Permainan kolektif dan daya juang yang konstan selama 90 menit menjadi kunci PSG memenangi UCL 2024/2025.
Di final Liga Champion 2024/2025 PSG yang banyak diisi pemain muda mampu tampil mendominasi. Mereka terus menekan Inter Milan selama 90 menit yang dipaksa bermain di area sendiri.
Permainan dinamis dari pemain-pemain muda PSG gagal diimbangi oleh Inter Milan. Tidak hanya Inter, klub-klub yang melawan Les Parisiens di fase gugur juga mengalami hal serupa. Liverpool, Aston Villa hingga Arsenal dibuat kelelahan setelah berlari selama 90 menit.
Mengutip laman The Guardian, 5 gol yang masuk ke gawang Inter Milan bukan tanpa alasan. Il Nerazzurri yang diisi banyak pemain tua tidak memiliki stamina yang cukup untuk terus berlari selama 90 menit.
Gol cepat yang dibuat oleh Achraf Hakimi menambah penderitaan Inter Milan karena harus tampil lebih terbuka. Hasilnya, celah di lini pertahanan Inter Milan menjadi lebih terbuka. Penyerang cepat PSG yang berhadapan dengan bek veteran Inter semakin tak terbendung.
Kendati menang dengan skor 5-0 PSG sejatinya bisa unggul lebih besar di laga final Liga Champion. Selain 5 gol yang dicetak, Les Parisiens masih memiliki 3 peluang matang yang bisa menjadi gol yakni melalui Desire Doue, Bradley Barcola dan Ousmane Dembele.
Namun, penampilan apik Yann Sommer yang membuat 3 penyelamatan penting membuat PSG hanya mencetak 5 gol. Meski begitu, jumlah tersebut sudah cukup membuat PSG meraih kemenangan dengan selisih gol terbesar dalam sejarah final Liga Champion.
Daftar selisih gol terbanyak dalam sejarah final Liga Champion.
2025: Paris Saint-Germain vs Inter Milan 5-0
1960: Real Madrid vs Eintracht Frankfurt 7-3
1974: Bayern Munich vs Atletico Madrid 4-0 (ulangan, setelah hasil imbang 1-1)
1989: Milan vs Steaua Bukares 4-0
1994: Milan vs Barcelona 4-0
1968: Manchester United vs Benfica 4-1 (perpanjangan waktu, 1-1 setelah 90 menit)
1969: Milan vs Ajax 4-1
2014: Real Madrid vs Atletico Madrid 4-1 (perpanjangan waktu, 1-1 setelah 90 menit)
2017: Real Madrid vs Juventus 4-1.