RUANGAKSLERASI.ID,MAKASSAR – Penjabat (PJ) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Zudan Arif Fakrulloh, yang akan segera memimpin Badan Kepegawaian Negara, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan semua pihak selama masa tugasnya di Sulsel. Ia berharap sinergi dan kolaborasi yang telah terjalin dapat terus berlanjut.
“Saya sangat bersyukur bisa bekerja bersama orang-orang hebat di Sulawesi Selatan. Semoga segala usaha kita dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Sebagai Kepala BKN nanti, saya akan memastikan reformasi birokrasi berjalan lebih efektif dan profesional,” tuturnya dalam acara malam lepas pamit bersama Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Ninuk Triyanti Zudan, pada Minggu malam (5/1/2025) di Aula Tudang Sipulung, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.
Acara ini diadakan menjelang pelantikan Prof Zudan sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 7 Januari 2025, di Jakarta.
Pelantikan Prof Zudan sebagai Kepala BKN menandai langkah besar dalam kariernya di bidang pemerintahan. Jabatan tersebut membawa tanggung jawab besar, termasuk dalam memastikan tata kelola kepegawaian yang lebih modern, transparan, dan akuntabel di Indonesia.
Acara yang dihadiri berbagai elemen penting, termasuk Forkopimda, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman, dan sejumlah Bupati serta Wali Kota se-Sulsel, menjadi momen penuh apresiasi atas kontribusi Prof Zudan selama menjabat sebagai PJ Gubernur Sulsel.
Sekda Sulsel, Jufri Rahman, dalam sambutannya, menyoroti kepemimpinan Prof Zudan yang dinilai memenuhi empat syarat utama ajaran Lontara Bugis-Makassar
“Oleh karena itu, beliau lebih Bugis-Makassar dari kita. Seluruh nilai leluhur seperti Sipakatau, Sipakainge, Sipakalebbi, hingga Siri’ na Pacce diwujudkan dalam kesehariannya,” ujar Jufri.
Kehadiran para pejabat penting, tokoh masyarakat, dan tamu undangan lainnya memperkuat pesan bahwa kontribusi Prof Zudan di Sulsel telah meninggalkan kesan mendalam. Harapan besar juga mengiringi tugas barunya sebagai Kepala BKN, di mana beliau akan membawa pengalaman dan nilai-nilai kearifan lokal ke dalam kebijakan nasional.
