RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR — Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari tahun ke tahun semakin bertambah. Hanya saja, perkembangan UMKM masih terfokus pada jumlah, kurang pada peningkatan kualitas dan daya saingnya.
Dalam aspek finansial, sejauh ini hanya sedikit UMKM yang mengalami perkembangan. Hal itu tidak terlepas dari ketidaksadaran pelaku UMKM terhadap pentingnya pengelolaan keuangan perusahaan.
Padahal, UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Berkontribusi lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hampir 97% tenaga kerja.
Pada tahun 2025, diperkirakan jumlah UMKM di Indonesia mencapai sekitar 64,2 juta unit usaha. Sementara di Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga 2024 lalu, jumlah UMKM mencapai 1.801.842 unit usaha.
Dari aspek keuangan, hanya sejumlah kecil UMKM yang menunjukkan peningkatan dalam kinerja finansial mereka. Banyak pengelola UMKM tidak mampu menunjukkan dengan nominal angka aset yang mereka miliki. Aset tersebut juga untuk kepentingan pribadi dan tidak terdapat pencatatan ataupun pemisahan di antara keduanya.
Dari hal ini membuktikan bahwa pemahaman masyarakat tentang pencatatan keuangan bagi UMKM masih kurang. Selain itu yang menjadi masalah adalah masih kurangnya pemahaman masyarakat mengenai aplikasi yang diluncurkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Salah satunya Coretax.
Coretax sangat berhubungan dengan pelaporan pajak. Tujuan aplkasi ini adalah untuk memodernisasi sistem administrasi perpajakan saat ini.
Melalui Coretax, wajib pajak dapat mengakses berbagai layanan perpajakan seperti DJP online, e-faktur, e-Bupot, e-filling, dan e-Registration yang menjadi satu wadah dalam memudahkan wajib pajak memenuhi kewajiban pajaknya.
Atas dasar hal tersebut, Dosen Jurusan Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Senin, 26 Mei 2025.
Program Kemitraan Masyarakat (PKM) kali ini mengkangkat tema “PKM Pengelolaan Keuangan bagi UMKM” dan “PKM Pengisian Aplikasi Coretax bagi Wajib Pajak UMKM”.
Program ini dimulai dengan pemberian sambutan dari kepala kelurahan setempat. Kemudian disusul Hajrah Hamzah, S.E., M.S.i, Ak., CA. selaku Dosen Jurusan Ilmu Akuntansi FEB UNM dan sekaligus tim pengabdi.
Adapun permateri pertama adalah Andi Muhammad Syukur Hidayahtullah, S.Ak., M.Ak. yang merupakan Dosen Jurusan Ilmu Akuntansi FEB UNM. Pemateri kedua Farhan Dwinanda Hanisyahputra, S.Ak. ,M.Ak yang juga Dosen Jurusan Ilmu Akuntansi FEB UNM.
Tim pengabdi terdiri dari sepuluh dosen Jurusan Ilmu Akuntansi UNM, yakni: Dr. Azwar Anwar, S.E., M.Si., Ak., CA, Hajrah Hamzah, S.E., M.S.i, Ak., CA, Nur Afiah, S.E., M. Si., Ak., CA, Warka Syachbrani, S.E., M. Acc., Ak., CA, Farhan Dwinanda H., S. Ak., M. Ak, A. M. Syukur Hidayatullah, S.E., M. Ak, Ahmad, S. Pd., M. Pd, Kartika Septiary Pratiwi Musa, S. E., M. Ak, Anisatun Humayrah Rais, S. Pd., M. Ak dan Siti Nur Reskiyawati, S.E., M. Si.
Para peserta PKM terlihat antusias. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya peserta memberikan pertanyaan tentang materi yang dibawakan permateri. Diharapkan dengan PKM ini masyarakat lebih memahami penyusunan laporan keuangan bagi UMKM dan penggunaan aplikasi Coretax bagi wajib pajak. (*)
