RUANGAKSELERASI.ID, INTERNASIONAL – “Unit Penjarahan” militer Israel telah mengambil sejumlah besar senjata, uang tunai, dan emas, serta berbagai barang lainnya, sejak konflik di Gaza, Lebanon, dan Suriah dimulai, menurut sebuah laporan terbaru.
Media Israel Ynet melaporkan pada hari Jumat bahwa unit ini telah berhasil mengumpulkan cukup banyak senjata untuk membentuk apa yang bisa disebut sebagai “pasukan kecil.”
“Tidak hanya kami ingin mengambil hasil curian, menyimpannya, dan merawatnya tanpa mendapatkan manfaat,” ungkap Letnan Kolonel Sharon Kotler. “Saya selalu penasaran tentang nilai dari hasil yang kami ambil.”
Anggota unit penjarah mengklaim telah mencuri “sejumlah besar uang tunai” di daerah musuh. Dalam satu insiden, mereka menyita NIS 4 juta (sekitar $1 juta) dari kediaman seorang komandan brigade Hamas.
Unit ini terdiri dari kira-kira 500 personel, mayoritas dari mereka bekerja di bawah pusat persediaan militer Israel di Divisi Teknologi dan Logistik (ATL). Secara keseluruhan, 2.400 tentara terlibat dalam misi penjarahan ini.
Mereka juga telah melakukan puluhan misi rahasia di selatan Lebanon untuk menemukan dan mengambil persediaan senjata serta amunisi dari pasukan elit Radwan milik Hizbullah.
Misi penjarahan ini juga digunakan untuk mempelajari medan dan mempersiapkan diri untuk operasi darat besar, menurut laporan tersebut.
Militer Israel telah menyediakan unit ini dengan mesin ATM untuk menghitung “tumpukan uang tunai” yang mereka ambil selama misi penjarahan, serta timbangan untuk menilai nilai emas batangan dan perhiasan yang diambil dari kediaman warga Lebanon dan Gaza.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa uang tunai, emas, dan barang berharga lainnya kemudian dipindahkan dengan kendaraan yang dijaga ketat ke pusat kas utama tentara Israel di Tel Aviv sebelum disimpan di Bank Israel.
Sejauh ini, rezim tersebut telah mencuri hampir $28 juta dalam bentuk uang tunai dari Gaza dan Lebanon.
Penjarahan ini juga melibatkan pengambilan 180.000 item senjata, termasuk rudal anti-pesawat, drone, rudal anti-tank canggih dengan berbagai jangkauan, ribuan bahan peledak, senapan standar, senapan runduk, radio militer, kompas, teropong, perangkat penglihatan malam, seragam, sepatu, puluhan kendaraan, serta barang-barang koleksi seperti senapan Prancis dari tahun 1930-an dan pistol langka yang digunakan oleh pejuang Hizbullah.
Pasukan Zionis tidak hanya berada di Gaza dan Lebanon, tetapi juga menjelajah ke Suriah setelah kejatuhan Bashar al-Assad pada bulan Desember.
Mereka berhasil mengambil sejumlah tank T-55, rudal anti-tank, muatan Schwaz besar, senapan Kalashnikov, dan banyak amunisi.(*)