Sekda Jufri Rahman dan ICRAF Bahas Ekonomi Hijau Sulsel

1740445024
Sekda Jufri Rahman dan ICRAF Bahas Ekonomi Hijau Sulsel| Foto: Ist

RUANGAKSELERAI.ID, MAKASSAR – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menerima kunjungan tim World Agroforestry International Center For Research In Agroforestry (ICRAF) di ruang kerjanya di Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 24 Februari 2025. Pertemuan ini membahas kegiatan riset aksi Sustainable Landscape for Climate Resilient Livelihoods (Land4Lives) yang sedang dilaksanakan di Sulawesi Selatan.

Jufri Rahman menjelaskan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas penyusunan peta jalan pertumbuhan ekonomi hijau di Sulawesi Selatan. Peta jalan ini disusun bekerja sama dengan Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, dengan dukungan dari ICRAF yang didanai oleh Pemerintah Kanada.

“ICRAF ini semacam NGO yang dibiayai oleh Pemerintah Kanada. Mereka bekerja sama dengan Bappelitbangda Sulawesi Selatan untuk membantu menyusun peta jalan ekonomi hijau bagi provinsi ini,” ujar Jufri.

Bacaan Lainnya

Jufri menambahkan bahwa hasil riset yang dilakukan oleh ICRAF akan dituangkan dalam peta jalan pertumbuhan ekonomi hijau dan diluncurkan dalam kegiatan konsultasi publik pada 27 Februari mendatang. Acara tersebut dijadwalkan akan dihadiri oleh Duta Besar Kanada untuk Indonesia.

“Itu akan diluncurkan dalam public hearing pada tanggal 27 Februari yang akan dihadiri oleh Dubes Kanada. Saya akan mewakili Pak Gubernur dalam menerima kunjungan tersebut,” ungkapnya.

Dalam pertemuan itu, ICRAF menyampaikan harapannya agar peta jalan pertumbuhan ekonomi hijau bisa rampung sebelum penetapan Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Gubernur Sulawesi Selatan.

Direktur ICRAF Indonesia, Andre Ekadinata, menjelaskan bahwa kerja sama ICRAF dengan Sulawesi Selatan sudah berlangsung sejak 2021, dan kolaborasi dengan Bappelitbangda dimulai pada 2022. Fokus kerja sama ini adalah penyusunan master plan pertumbuhan ekonomi hijau untuk memastikan sektor-sektor seperti kopi, kakao, dan jagung dapat tumbuh secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.

“Kami mulai bekerja sama di Sulsel sejak 2021. Pada tahun 2022, kami mulai menyusun master plan pertumbuhan ekonomi hijau bersama Bappelitbangda. Tujuannya adalah memastikan pertumbuhan ekonomi dari sektor lahan tetap berlangsung tanpa mengorbankan fungsi lingkungan,” jelas Andre.

ICRAF dan Bappelitbangda berencana menggelar konsultasi publik untuk menyampaikan hasil analisis, kelengkapan data, dan rekomendasi terkait master plan tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat menerima masukan akhir dari masyarakat sebelum dimasukkan ke dalam RPJMD.

“Kamis nanti, kami akan sampaikan ke publik untuk mendapatkan masukan akhir. Setelah itu, kami akan menyusun finalisasinya agar bisa dimasukkan ke dalam RPJMD,” ujar Andre.

Konsultasi publik ini juga dijadwalkan akan dihadiri langsung oleh Duta Besar Kanada untuk Indonesia.(*)

Pos terkait