RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR — Para pekerja dengan alat berat mulai melakukan penghancuran sebagian East Wing di Gedung Putih untuk membangun proyek ambisius Presiden Donald Trump, ruang dansa raksasa senilai 250 juta Dolar AS (sekitar Rp4 triliun).
Langkah ini langsung menarik perhatian publik. Foto-foto pembongkaran memperlihatkan fasad dan jendela Sayap Timur runtuh berkeping-keping, disaksikan langsung oleh para jurnalis dari taman dekat Departemen Keuangan. Di tengah kritik, Trump tetap membanggakan proyek tersebut.
“Kami sedang melakukan banyak pembangunan, yang mungkin Anda dengar secara berkala. Itu baru saja dimulai hari ini,” katanya saat menjamu tim bisbol Louisiana State University di Ruang Timur Gedung Putih, dikutip dari AFP, Selasa (21/10/2025).
Gedung Putih belum mengonfirmasi apakah rencana pembangunan itu telah diserahkan untuk peninjauan. Komisi Perencanaan Ibu Kota Nasional (NCPC), yang biasanya menyetujui proyek federal, mengatakan mereka tidak memiliki yurisdiksi atas “pembongkaran atau persiapan lokasi.” Namun, banyak pihak menilai proyek ini seharusnya tetap diawasi karena menyangkut bangunan bersejarah negara.
Trump pertama kali mengumumkan proyek ruang dansa ini pada Juli lalu. Ia menegaskan bahwa bangunan baru tidak akan merusak Gedung Putih asli. “Akan berada di dekatnya, tetapi tidak menyentuhnya. Itu tempat favorit saya. Saya menyukainya,” ujar Trump, menyebut proyek itu sebagai “penghormatan” pada sejarah Amerika.
Sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, sebelumnya memastikan tidak ada bagian penting Gedung Putih yang dihancurkan. Menurutnya, kantor di Sayap Timur hanya akan dipindahkan sementara selama pembangunan dan area tersebut akan dimodernisasi.
Ruang dansa seluas 9.000 meter persegi ini diklaim akan menampung hingga 999 tamu, ebih besar dari kapasitas 200 orang di East Room, ruangan terbesar Gedung Putih saat ini. Trump menyebutnya sebagai jawaban atas kebutuhan “tempat yang pantas” untuk menjamu para pemimpin dunia tanpa harus menggunakan tenda atau paviliun di halaman belakang.
Jika rampung, proyek ini akan menjadi perubahan terbesar pada kompleks Gedung Putih sejak Balkon Truman dibangun pada 1948. Pekerjaan persiapan sudah dimulai sejak September, dan Trump menargetkan ruang dansa megah ini siap sebelum akhir masa jabatannya pada Januari 2029.(*)












