RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR – Tim Direktorat Kriminal Umum Polda Sulsel bersama Laboratorium Forensik (Puslabfor), melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengungkap secara detail penyebab kebakaran Gedung DPRD Makassar.
Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Rusdi Hartono mengatakan, pihaknya menegaskan bahwa kerusakan besar terhadap aset negara, termasuk pembakaran gedung DPRD Kota Makassar serta puluhan kendaraan yang hancur, akan diusut tuntas.
“Kita lihat di sini aset negara terbakar, dan juga ada saudara kita yang harus meninggal dunia di tempat ini. Ini proses yang kami lakukan, dan tentunya akan memperjelas apa yang terjadi di sini,” ujar Hartono saat ditemui di sela-sela olah TKP di Gedung DPRD Makassar, Senin (1/9/2025).
Kapolda Sulsel menyebutkan bahwa sebanyak 61 kendaraan roda empat dan 14 kendaraan roda dua mengalami kerusakan akibat aksi massa. Total kerugian negara akibat kejadian ini diperkirakan mencapai Rp250 miliar.
“Selain kerugian material, tiga orang warga menjadi korban jiwa dalam insiden ini. Tentunya kami akan menuntaskan kasus ini. Pihak-pihak yang harus bertanggung jawab akan kami proses hukum hingga ke pengadilan,” lanjutnya.
Polda Sulsel juga mengonfirmasi, bahwa saat ini telah mengantongi potensial tersangka dan sedang melakukan pendekatan hukum lebih lanjut. Diharapkan dalam beberapa hari ke depan, langkah-langkah hukum yang lebih tegas dapat diambil.
“Potensial suspek sudah ada. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa lakukan tindakan hukum yang lebih tegas, “tegas mantan Kapolda Jambi ini.
Sementara itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan pendapat secara tertib dan damai, sesuai dengan konstitusi.
“Penyampaian pendapat adalah hak warga negara. Tapi jangan sampai merusak atau melanggar hak-hak orang lain. Silakan berdemonstrasi, tapi dengan cara yang damai dan tertib,” imbuhnya.
Hingga kini, proses olah TKP masih berlangsung di kantor DPRD Kota Makassar. Setelah itu, tim akan melanjutkan penyelidikan ke lokasi lain, yakni kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
Tim gabungan dari Polda Sulsel, terdiri dari 14 personel, termasuk 7 orang dari Forensik dan 7 dari Puslabfor, tengah bekerja intensif untuk mengumpulkan bukti-bukti di lapangan.
Polda Sulsel memastikan akan terus mengusut tuntas kasus ini dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah Sulawesi Selatan, khususnya di Kota Makassar.(*)