RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR — Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini diprediksi akan berlangsung dengan eskalasi tinggi di Kota Makassar. Berdasarkan data dari kepolisian, sedikitnya terdapat 28 rencana aksi unjuk rasa yang akan digelar oleh berbagai organisasi mahasiswa, aliansi sipil, dan kelompok aktivis di sejumlah titik strategis, mulai dari institusi pemerintahan, perguruan tinggi, hingga ruang publik.
Unjuk rasa dijadwalkan berlangsung sejak pukul 09.00 Wita hingga sore hari, dengan total estimasi massa mencapai ribuan orang. Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar telah menyiapkan langkah pengamanan di seluruh titik konsentrasi massa.
Beberapa titik aksi yang menjadi perhatian, antara lain:
Kampus UIN Alauddin, akan menjadi lokasi aksi dari setidaknya enam organisasi mahasiswa berbeda, termasuk DEMA UIN, KPPM, dan Front Kesatuan Mahasiswa Indonesia.
Fly Over Urip Sumoharjo, menjadi pusat konsentrasi massa dari PRAM, Aliansi Mahasiswa UNM, dan beberapa kelompok lain.
Kejati Sulsel dan DPRD Provinsi Sulsel, menjadi sasaran kritik terkait isu dugaan korupsi dan kinerja kelembagaan.
Mapolda Sulsel, menjadi lokasi aksi Koalisi Parlemen Jalanan dan kelompok lainnya terkait isu ekspor ilegal dan dugaan pungli di Balai Besar KIPM.
SPBU Daya dan Pertamina Regional VII, menjadi titik protes kelompok GAMASI dan Garda Aktivis Mahasiswa Indonesia terkait isu penimbunan dan penyelewengan BBM subsidi.
Selain itu, isu-isu nasional seperti korupsi sektor pendidikan, perizinan Amdal, hingga evaluasi aparat penegak hukum turut diangkat dalam momentum Hardiknas ini.
Aksi juga mencakup peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh sehari sebelumnya, seperti yang disuarakan oleh HMI Komisariat Sains dan Teknologi Cabang Gowa Raya.
Kepolisian mengimbau masyarakat untuk menghindari kawasan rawan kemacetan seperti Jl. Urip Sumoharjo, Jl. Perintis Kemerdekaan, Jl. Sultan Alauddin, dan kawasan AP Pettarani, mengingat banyaknya titik aksi yang berdekatan secara waktu dan lokasi.
Pihak Polda Sulsel menyatakan telah menyiapkan personel pengamanan secara maksimal dan mengajak para peserta aksi untuk menjaga ketertiban, tidak melakukan tindakan anarkis, serta menyuarakan aspirasi dengan damai sesuai koridor hukum yang berlaku.(*)