RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR — Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan, Yasir Machmud, angkat bicara terkait insiden kebocoran pipa minyak milik PT Vale yang mencemari lahan pertanian milik warga.
Insiden ini mendapat sorotan tajam lantaran minyak yang bocor langsung mengalir ke lahan sawah dan kebun masyarakat, berpotensi merusak kesuburan tanah serta mengancam ketahanan pangan lokal.
Yasir menegaskan bahwa PT Vale harus segera mengambil langkah darurat yang nyata untuk menghentikan kebocoran dan menangani dampak lingkungan yang ditimbulkan.
“Ini bukan hanya soal pencemaran, tapi juga ancaman serius terhadap sektor pertanian kita. Minyak yang langsung mencemari sawah akan merusak tanah dan membuat petani gagal panen. Apalagi ini terjadi di tengah upaya kita mendorong swasembada pangan di Sulawesi Selatan,” ujar Yasir.
Ia menyatakan keprihatinannya terhadap nasib para petani yang menjadi korban dalam peristiwa ini. Selain kehilangan potensi hasil panen, mereka juga menghadapi ketidakpastian masa depan lahan yang menjadi sumber utama penghidupan.
“Kasihan warga, apalagi lahan sawah dan kebun mereka ikut terdampak. Harus ada tanggung jawab nyata dari pihak perusahaan. Jangan sampai masyarakat menjadi korban terus-menerus akibat kelalaian teknis,” tambahnya.
Yasir juga meminta pemerintah daerah dan instansi lingkungan hidup untuk segera melakukan investigasi dan pemulihan kondisi lahan yang tercemar.
Ia menekankan bahwa kebocoran pipa minyak tidak bisa dianggap sebagai insiden biasa, terlebih jika berulang dan berdampak langsung ke pertanian.
“Kalau kita serius ingin mencapai swasembada pangan, maka perlindungan terhadap lahan pertanian harus menjadi prioritas. Kita tidak bisa membiarkan infrastruktur industri merusak sumber kehidupan petani,” tegasnya.(*)