RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR – Sebanyak 145 siswa kelas XII SMAN 17 Makassar mengalami kegagalan dalam mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Kegagalan ini diduga disebabkan oleh kendala teknis dalam pengisian data pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Akibatnya, ratusan siswa yang seharusnya memiliki kesempatan untuk bersaing di jalur prestasi terancam kehilangan peluang mereka.
PDSS merupakan sistem basis data yang digunakan oleh sekolah untuk menentukan siswa eligible yang dapat mengikuti SNBP. Kesalahan atau keterlambatan dalam pengisian data di PDSS dapat berdampak langsung pada status siswa dalam seleksi nasional. Beberapa dugaan kendala yang menyebabkan 145 siswa gagal mendaftar SNBP 2025 di antaranya:
- Kesalahan Input Data oleh Sekolah : Diduga terjadi kesalahan saat sekolah menginput data siswa ke dalam sistem PDSS. Data yang tidak lengkap atau tidak sesuai bisa menyebabkan siswa tidak terdaftar sebagai peserta SNBP.
- Keterlambatan Finalisasi Data: Proses finalisasi data oleh pihak sekolah harus dilakukan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan. Jika terjadi keterlambatan, maka sistem otomatis akan menutup akses, sehingga siswa tidak dapat mengikuti SNBP.
- Gangguan Teknis pada Server PDSS: Beberapa laporan menyebutkan kemungkinan adanya gangguan teknis pada server PDSS yang menghambat proses pengisian atau finalisasi data siswa di beberapa sekolah.
- Kurangnya Sosialisasi dan Koordinasi: Minimnya sosialisasi mengenai tata cara pengisian PDSS serta kurangnya koordinasi antara sekolah dan dinas pendidikan juga menjadi faktor penyebab kegagalan ini.
Merespons kegagalan ini, Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan (Disdik Sulsel) telah mengajukan permohonan perpanjangan waktu pendataan siswa eligible kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kepala Disdik Sulsel, H. Iqbal Najamuddin, menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat resmi agar sekolah-sekolah yang terdampak bisa menyelesaikan proses finalisasi data.
“Kami sudah mengajukan permohonan agar pendataan bisa dibuka kembali. Jangan sampai ada siswa yang kehilangan haknya hanya karena kendala teknis,” tegas Iqbal.
Menanggapi permasalahan ini, sejumlah legislator mendesak agar dilakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab utama kegagalan tersebut dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Mereka menekankan pentingnya perbaikan sistem serta peningkatan koordinasi antara pihak sekolah, dinas pendidikan, dan kementerian terkait.
“Kami meminta transparansi dalam proses ini. Jangan sampai ada kelalaian yang merugikan siswa. Harus ada evaluasi mendalam agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar salah satu anggota legislatif Sulsel.
Banyak siswa dan orang tua berharap agar masalah ini bisa segera diselesaikan dan pemerintah memberikan solusi yang adil. Mereka khawatir jika tidak ada kebijakan perbaikan, peluang siswa untuk masuk perguruan tinggi melalui jalur prestasi akan tertutup akibat kesalahan administratif yang bukan berasal dari mereka.
“Kami berharap ada kebijakan khusus dari kementerian untuk membantu siswa yang terdampak. Jangan sampai mereka kehilangan kesempatan hanya karena kendala teknis yang bukan kesalahan mereka,” ungkap salah satu orang tua siswa.
Kasus kegagalan 145 siswa SMAN 17 Makassar dalam SNBP 2025 menjadi pelajaran penting bagi sistem seleksi nasional. Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk memastikan keadilan bagi siswa serta memperbaiki mekanisme pendataan agar lebih akurat dan transparan di masa mendatang.(*)