Pembelaan Prabowo ke Palestina, RI Target Operasi Senyap

PBB
Presiden Indonesia Prabowo Subianto berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-80 di Markas Besar PBB di New York, AS, 23 September 2025. (REUTERS/Shannon STAPLETON)

RUANGAKSELERASI.ID, JAKARTA — Seruan Presiden RI Prabowo Subianto kepada dunia internasional untuk segera mengakui kemerdekaan Palestina ditanggapai Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi.

Dia memperingatkan bahwa pembelaan tegas Presiden RI terhadap Palestina di forum internasional dapat memicu reaksi terselubung dari pihak-pihak yang berkepentingan.

“Pembelaan Presiden RI terhadap Palestina yang habis-habisan di dunia internasional itu akan menjadikan Indonesia sebagai target berbagai operasi senyap,” ujar Islah lewat akun X miliknya, seperti dikutip redaksi di Jakarta, Ahad, (28/9/2025).

Bacaan Lainnya

Menurutnya, siapa pun yang berani menentang apa yang disebutnya sebagai ‘program zionisme para bandar dan preman global’ harus siap menghadapi konsekuensi.

Islah menekankan bahwa posisi pro-Palestina Indonesia di panggung dunia, sekaligus langkah-langkah kemanusiaan yang telah diinisiasi pemerintah memang bernilai moral dan politik, namun juga tidak lepas dari risiko. “Konsekwensinya ya harus waspada,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Otoritas Israel, Benjamin Netanyahu merespons pidato Presiden Prabowo Subianto dalam sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 PBB. Dia mengaku mencatat semua yang disampaikan Prabowo.

“Saya mencatat, seperti halnya Anda juga pasti mencatat, kata-kata yang penuh semangat yang disampaikan di sini oleh Presiden Indonesia,” ucap Netanyahu di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Jumat (27/0/2025).

Netanyahu menyebut, Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Pidato Prabowo yang membela Palestina di Sidang Umum PBB, kata dia, bisa menjadi penanda situasi di masa mendatang.

“Ini juga merupakan pertanda tentang apa yang bisa terjadi di masa depan,” kata Netanyahu.

Netanyahu mengklaim bahwa para pemimpin Arab dan Muslim yang berpikiran maju mengetahui bahwa jika bekerja sama dengan Israel akan memberi mereka akses pada teknologi-teknologi mutakhir dari Israel, termasuk di bidang kedokteran, sains, pertanian, air, pertahanan, kecerdasan buatan, dan banyak bidang lainnya.

“Saya percaya bahwa dalam beberapa tahun ke depan, Timur Tengah akan terlihat sangat berbeda. Banyak dari mereka yang hari ini memerangi Israel, akan lenyap besok. Para pembawa damai yang berani akan menggantikan mereka,” ucapnya.

Netanyahu juga membantah tuduhan terhadap Israel yang dengan sengaja membuat rakyat Gaza kelaparan dengan mengklaim bahwa Israel justru secara sengaja memberi makan rakyat Gaza.

Sejak perang dimulai, katanya, Israel telah memasukkan lebih dari 2 juta ton makanan ke Gaza setiap harinya atau setara dengan satu ton telur untuk setiap pria, wanita, dan anak-anak di Gaza, hampir 3.000 kalori per orang per hari.

“Jika ada warga Gaza yang tidak mendapat cukup makanan, itu karena Hamas yang mencurinya. Hamas mencuri, mengimpor, dan menjualnya dengan harga yang sangat tinggi,” klaim Netanyahu.(*)

Pos terkait