Kredit Usaha Mikro Dominasi Penyaluran Kredit UMKM

UKM
INT

RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR — Realisasi kredit kepada UMKM di Sulsel tumbuh sebesar 1,95 persen (yoy) menjadi Rp61,13 triliun dengan share sebesar 38,04 persen dari total kredit yang disalurkan Bank Umum di Provinsi Sulawesi Selatan.

Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Mochammad Muchlasin mengatakan penyaluran kredit UMKM di Sulsel didominasi oleh kredit usaha mikro sebesar Rp34,04 triliun dengan share sebesar 55,69 persen dari total kredit UMKM. Secara total, kredit UMKM telah disalurkan kepada 908.626 debitur.

Sedang di sektor pasar modal. Muchlasin menyebut total SID investor pasar modal di Provinsi Sulawesi Selatan pada posisi Desember 2024 mencapai 400.517 SID atau tumbuh sebesar 25,68 persen (yoy).

Bacaan Lainnya

Dari total investor pasar modal tersebut, yang terbanyak adalah investor reksa dana mencapai 382.599 SID atau tumbuh sebesar 26,12 persen (yoy).

Adapun nilai transaksi saham di Provinsi Sulawesi Selatan sampai dengan Desember 2024 sebesar Rp22,64 triliun. Nilai ini meningkat 20,19 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

Kemudian pada sektor Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP), Muchlasin mengatakan total penjaminan tumbuh 4,43 persen menjadi Rp738 miliar dan total aset dana pensiun tumbuh sebesar 3,77 persen menjadi Rp1,60 triliun per Desember 2024.

“Sedangkan pada perusahaan perasuransian, total premi asuransi umum menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,83 persen dan total klaim asuransi mengalami penurunan sebesar -8,82 persen. Di sisi lain total premi asuransi jiwa menunjukkan penurunan sebesar -11,03 persen dan total klaim asuransi jiwa meningkat sebesar 11,94 persen,” jelasnya.

Adapun perkembangan sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML), menurut Muchlasin, posisi Desember 2024 (yoy) juga menunjukkan kinerja positif.

Kinerja perusahaan pembiayaan mampu tumbuh positif, tercermin dari total piutang pembiayaan yang tumbuh 7,12 persen menjadi Rp18,98 triliun.

Begitu pula dengan total pinjaman yang disalurkan pada perusahaan pergadaian tumbuh 27,22 persen mencapai Rp7,57 triliun dan outstanding pinjaman pada fintech peer to peer lending yang tumbuh sebesar 50,59 persen menjadi Rp1,78 triliun dengan tingkat wanprestasi yang terjaga yaitu sebesar 1,59 persen.

“Di sisi lain perusahaan modal ventura masih menghadapi tantangan, hal ini tercermin dari total pembiayaan modal ventura yang terkontraksi sebesar -14,33 persen,” sebutnya.(*)

Pos terkait