RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR — Konser Lady Gaga yang semula dirayakan sebagai momen bersejarah di Rio de Janeiro, Brasil, dihebohkan rencana serangan teror mengerikan.
Kepolisian Brasil mengungkap bahwa dua orang telah ditangkap karena diduga merencanakan serangan yang menyasar komunitas LGBTQ+ dalam konser tersebut. Sementara satu tersangka lain didakwa karena diduga hendak melakukan ritual satanis dengan membunuh anak atau bayi di tengah acara.
Konser yang digelar secara gratis di Pantai Copacabana itu menarik sekitar 2,1 juta penonton-menjadi konser perdana Gaga di Brasil sejak 2012. Di balik euforia massa, aparat keamanan diam-diam menggagalkan ancaman berdarah yang dirancang untuk memperoleh “ketenaran di media sosial,” menurut Kepolisian Sipil Rio de Janeiro.
Lady Gaga dikenal sebagai pendukung kuat hak-hak LGBTQ+. Dalam pidato sebelumnya di World Pride NYC, ia bahkan berkata bahwa dirinya rela “menerima peluru” demi komunitas itu.
Bulan lalu, Gaga juga menyatakan bahwa mereka yang dipenuhi kebencian dan ketidaktahuan seharusnya meneladani komunitas queer untuk belajar cinta, kebaikan, dan kasih sayang.
Tersangka tergabung dalam kelompok kebencian daring yang mendorong radikalisasi anak muda. Mereka mempromosikan konten kekerasan, pedofilia, menyakiti diri sendiri, serta kejahatan berbasis kebencian.
Kepolisian menamai operasi kontra-teror ini “Operation Fake Monster”, mengacu pada julukan penggemar Lady Gaga, yaitu “Little Monsters”. Para tersangka diduga menyamar sebagai penggemar untuk menjaring simpatisan secara daring.
Kementerian Kehakiman dan Keamanan Publik Brasil menyatakan bahwa dalam penggeledahan di sembilan lokasi berbeda, aparat menemukan berbagai bukti keterlibatan tersangka.
Salah satu tersangka yang disebut sebagai pemimpin kelompok ditahan karena kepemilikan senjata api ilegal. Seorang remaja juga diamankan atas kepemilikan materi pornografi anak.
Salah satu kasus yang paling mengejutkan datang dari tersangka ketiga, yang menurut penyidik berencana membunuh bayi atau anak kecil dalam konser. Polisi menyebut pria ini menganggap Gaga sebagai satanis dan ingin membalas dengan cara yang sama. Ia kini dijerat dakwaan terorisme dan hasutan kejahatan.
Menurut Komandan Polisi Maria Luiza Machado, dua surat perintah penggeledahan dikeluarkan berdasarkan informasi yang dikumpulkan lewat koordinasi dengan Konsulat AS, yang memperingatkan otoritas Brasil terkait potensi ancaman.(*)