RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR – Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan menggelar konferensi pers, terkait kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) regional Sulawesi Selatan periode hingga 30 April 2025, di Gedung Keuangan Negara (GKN) Makassar, Rabu (28/5/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Selatan, Angkaswantoro, menjelaskan kinerja APBN yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan I tahun 2025 yang tercatat tumbuh sebesar 5,78% (yoy).
“Capaian ini merupakan yang tertinggi sejak triwulan I tahun 2022 dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 4,87% (yoy),” urai Angkaswantoro.
Menurutnya, pertumbuhan ini berada dalam kisaran target yang ditetapkan pada Rencana Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tahun 2024–2026, yaitu antara 5,23% hingga 6,71%.
Meski demikian, secara kuartalan (q-to-q), ekonomi Sulsel mengalami kontraksi sebesar 4,12%. Namun, angka ini masih menunjukkan perbaikan jika dibandingkan dengan triwulan I tahun sebelumnya.
Sementara itu, inflasi Sulsel pada April 2025 tercatat sebesar 2,28% (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang berada di angka 1,95% (yoy).
Angkaswantoro menambahkan bahwa, penyumbang utama inflasi secara bulanan (m-to-m) berasal dari kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga dengan andil sebesar 1,13%.
Di sisi komoditas, tarif listrik menjadi penyumbang terbesar inflasi bulan April dengan kontribusi sebesar 1,12%.
Kemudian di sektor pertanian, Nilai Tukar Petani (NTP) Sulsel pada April 2025 tercatat sebesar 121,64%, mengalami penurunan sebesar 1,96% dibandingkan bulan Maret 2025.
Penurunan ini terjadi setelah sebelumnya tren peningkatan tercatat sejak Agustus 2024 hingga Februari 2025. Meski mengalami penurunan, NTP Sulsel masih lebih tinggi dibandingkan NTP nasional pada Februari, Maret, dan April 2025.
Ini merupakan pencapaian signifikan setelah dalam beberapa tahun terakhir NTP Sulsel selalu berada di bawah rata-rata nasional.
Angkaswantoro menegaskan, Kementerian Keuangan terus mendorong sinergi dengan pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan guna menjaga stabilitas fiskal dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan. (*)