RUANGAKSELERASI.ID, INTERNASIONAL – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengecam Amerika Serikat karena menghalangi upaya perdamaian internasional yang bertujuan untuk mengakhiri perang antara Ukraina dan Rusia.
Berbicara di Kementerian Pertahanan pada hari Minggu dalam rangka peringatan 77 tahun Hari Pembentukan Tentara Rakyat Korea, Kim menyatakan keprihatinannya atas “perilaku sembrono AS” dengan mendukung perang antara Ukraina dan Rusia.
Ia menegaskan bahwa AS dibutakan oleh “ambisi liar untuk membangun hegemoni unipolar” dan tetap menjadi elemen utama “di balik layar mesin perang” yang mengobarkan konflik.
“Ia menyatakan keprihatinan serius atas perilaku sembrono AS dan kelompok Barat yang sengaja memicu perang berkepanjangan demi mimpi yang mustahil terwujud, yakni menimbulkan kemunduran strategis bagi Rusia,” demikian dilaporkan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Kim mengatakan Pyongyang mengutuk “setiap tindakan yang mengabaikan keadilan internasional dan mengganggu perdamaian dan keamanan global.”
Ia menambahkan bahwa Korea Utara “akan selalu mendukung dan mendorong tujuan mulia tentara dan rakyat Rusia untuk mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan integritas wilayah mereka sesuai dengan semangat perjanjian kemitraan strategis komprehensif antara DPRK [Republik Rakyat Demokratik Korea] dan Rusia.”
Ia juga berpendapat bahwa pada tahun 2025, konflik Ukraina akan tetap menjadi salah satu dari dua “poros utama situasi internasional yang tegang,” yang lainnya adalah situasi di Jalur Gaza dan Suriah “yang telah menjadi tempat konflik dan konfrontasi geopolitik global tahun lalu.”
Kim juga memperingatkan tentang kebijakan luar negeri AS, dengan mengatakan bahwa rencana-rencana yang disusun oleh AS di seluruh dunia, “semakin meningkatkan bahaya pecahnya perang dunia baru dengan dampak serius tidak hanya pada perdamaian dan keamanan internasional tetapi juga semua bidang kegiatan manusia lainnya.”
Kim menandatangani pakta kemitraan strategis yang komprehensif dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tahun lalu.
Pakta yang ditandatangani pada bulan Juni antara Korea Utara dan Rusia mengatur “bantuan bersama” jika salah satu negara terlibat perang.
Kim meyakinkan Putin bahwa Korea Utara akan mendukung semua kebijakan Rusia tanpa syarat. Ia juga menegaskan bahwa Korea Utara sepenuhnya mendukung operasi khusus Rusia di Ukraina.
Rusia melancarkan kampanye militernya di Ukraina timur pada awal 2022.
Sejak saat itu, AS dan sekutu Baratnya telah mengirimkan senjata dan amunisi ke Ukraina, memberikan dukungan penuh kepada Kiev untuk melanjutkan perangnya melawan Rusia.(*)