RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR — Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) melalui Satuan Tugas Percepatan Investasi Sulsel menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Percepatan dan Pengamanan Investasi Sektor Pertambangan di Provinsi Sulawesi Selatan” yang berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton, Selasa (15/7/2025).
Kegiatan ini membahas secara khusus sektor pertambangan, terutama pengelolaan tambang yang melibatkan perusahaan patungan atau joint venture corporation (JVC) antara BUMD dan pihak swasta. Tujuannya agar pengelolaan tambang dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dan berpihak kepada masyarakat serta pemerintah daerah.
FGD ini dipimpin langsung oleh Kepala Kejati Sulsel, Agus Salim, yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Percepatan Investasi Sulsel. Dalam sambutannya, Agus Salim menegaskan bahwa pembentukan Satgas ini merupakan bagian dari upaya mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen melalui peningkatan investasi. Ia menekankan pentingnya menciptakan iklim investasi yang aman, sesuai aturan, dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Agus Salim juga menyampaikan bahwa Kejaksaan melalui bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) memiliki peran penting dalam mendampingi kerja sama yang dilakukan oleh BUMD agar bebas dari kecurangan atau fraud. Ia mencontohkan kerja sama antara PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) dengan PT Ifishdeco dalam pengelolaan Blok Lingke Utara dan Bulubalang, yang telah ditetapkan Kementerian ESDM sebagai hasil lelang prioritas.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, yang turut menjadi pemateri, menyampaikan bahwa pembentukan BUMD seperti Perseroda bertujuan untuk memaksimalkan pengelolaan sumber daya daerah. Namun, ia mengakui bahwa kerja sama antara BUMD dan swasta kerap menghadapi tantangan, terutama perbedaan acuan regulasi. Karena itu, Satgas Percepatan Investasi diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam menyatukan perbedaan regulasi dan memperlancar proses investasi, sehingga tidak membuat calon investor ragu untuk berinvestasi di Sulawesi Selatan.
Direktur Utama PT SCI, Aryadi, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah fokus pada penguatan SDM, mencari mitra strategis, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap BUMD milik Pemprov Sulsel tersebut. Ia juga menyinggung perjuangan panjang PT SCI dalam mengambil alih tiga blok tambang eks PT Vale yang saat ini tengah dikerjasamakan.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Ifishdeco Tbk, Muhammad Ishaq, memaparkan proses lelang tiga blok tambang di Bulubalang, Pongkeru, dan Lingke Utara yang dimenangkan oleh PT SCI melalui mekanisme lelang prioritas di Kementerian ESDM, dengan PT Ifishdeco sebagai mitra strategis.
FGD ini mencerminkan komitmen kuat Kejati Sulsel dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam menciptakan ekosistem investasi yang kondusif, transparan, dan berkeadilan. Diharapkan setiap langkah investasi, khususnya di sektor pertambangan, benar-benar membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah serta kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.