RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR — Karya Kreatif Sulawesi Selatan (KKS) 2025 resmi digelar di Mal Ratu Indah Makassar, Kamis (24/7/2025). Event ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat ekosistem wastra lokal.
Melalui kegiatan bertajuk Wastra Heritage Market 2025, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan bersama Indonesian Fashion Chamber (IFC) Chapter Makassar menghadirkan 77 UMKM fashion, kriya, dan kuliner untuk memamerkan produk unggulannya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, menyebut wastra tidak hanya sebagai produk budaya, tetapi juga bagian dari rantai ekonomi kreatif yang mampu menciptakan lapangan kerja, memperkuat identitas daerah, serta membuka peluang pasar lebih luas melalui digitalisasi.
“Kegiatan ini diharapkan mendorong ekosistem wastra yang kuat dan terhubung secara digital,” kata Rizki.
Selain memamerkan produk UMKM, KKS 2025 juga menghadirkan rangkaian kegiatan seperti workshop, edukasi, fashion show, hingga business matching yang melibatkan Bank Sulselbar dan Bank Mandiri.
Kegiatan ini menjadi titik temu antara pelaku wastra, perbankan, komunitas kreatif, dan pemerintah untuk memperkuat jejaring usaha dan pendampingan.
Dalam pembukaan, Bank Indonesia menyerahkan bantuan sarana produksi kepada sejumlah pelaku UMKM sektor wastra dan kriya, seperti Amelia Art Toraja dan PT Karya Rappo Indonesia, sebagai bagian dari dukungan penguatan kapasitas hulu-hilir industri.
Sementara Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan KKS 2025 dan menegaskan komitmen Pemprov dalam memperkuat sektor wastra melalui kurasi produk, promosi nasional hingga internasional, serta rencana pembukaan marketplace Bajubodo milik Pemprov untuk umum. “Kami ingin UMKM wastra kita naik kelas dan bersaing di pasar lebih luas,” katanya.
Ketua IFC Makassar, Lily Gunawan, juga menekankan pentingnya kolaborasi multipihak dalam membangun ekosistem kreatif yang berkelanjutan. Ia berharap KKS bisa menjadi agenda tahunan yang memperkuat posisi wastra sebagai identitas sekaligus kekuatan ekonomi Susel. (*)