RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengingatkan agar tidak terlalu berbangga setelah timnas U23 Indonesia mencetak kemenangan telak 8-0 atas Brunei Darussalam U-23 dalam laga pertama Grup A ASEAN U23 Championship 2025 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Selasa (15/7/2025).
Erick Thohir menilai bahwa kemenangan di rintangan pertama Piala AFF U23 2025 tersebut tidak bisa dianggap sebagai ukuran kekuatan sebenarnya dari Timnas U23 Indonesia, mengingat perbedaan kualitas signifikan antara kedua tim.
Menurutnya, kekuatan nyata Timnas U23 Indonesia akan terlihat saat bertemu dengan Filipina, yang dijadwalkan berlangsung di SUGBK pada laga kedua, Jumat (18/7/2025) malam nanti.
Filipina, diakui oleh Erick, memiliki potensi untuk menyulitkan Indonesia. Meskipun tim tersebut dihuni oleh enam atau tujuh pemain dari universitas, mereka mampu menunjukkan performa solid sebagai sebuah tim.
Filipina mengejutkan banyak pihak dengan mengalahkan Malaysia dengan skor 2-0 pada laga pertama mereka. Otu Bisong Banatao menjadi pahlawan tim dengan dua gol yang dicetaknya. Selain itu, dua pemain yang memberikan assist, Javier Mariona dan Uriel Reyes Dalapo, juga layak mendapatkan pujian.
Pelatih Filipina, Garrath McPherson, menegaskan bahwa kemenangan itu bukan hasil keberuntungan, tetapi merupakan buah dari kerja keras dan latihan yang dilakukan timnya.
Erick juga menyatakan bahwa penampilan Jens Raven, yang mencetak enam gol dalam pertandingan melawan Brunei, tidak dapat dijadikan patokan. Ia baru saja mendapatkan kontrak profesional bersama Bali United.
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, juga menambahkan bahwa kualitas Raven masih jauh dari cukup untuk menggantikan Ole Romeny yang mengalami cedera parah. Pelatih timnas U23, Gerald Vanenburg, menekankan bahwa tujuan utama timnya adalah untuk terus berkembang dari setiap pertandingan yang dilakoni.
Dengan kembalinya Victor Dethan berlatih, kualitas permainan Garuda Muda diperkirakan akan meningkat. Dethan sebelumnya bermain secara reguler untuk PSM Makassar, mencatatkan 25 penampilan di Liga 1 dengan tiga gol dan tiga assist.
Vanenburg menilai kualitas Filipina sebanding dengan Indonesia. Kedua tim saat ini memiliki tiga poin, sehingga laga ini sangat penting. “Jika kita gagal, kita akan tersingkir, dan kita tidak akan bermain lagi di turnamen ini (Piala AFF U23 2025),” tegasnya.
Pemenang pertandingan ini akan mengumpulkan enam poin, yang akan membuka peluang lolos ke semifinal. Dengan enam poin, Indonesia dapat menghadapi Malaysia dengan lebih santai pada laga terakhir, di mana satu poin sudah cukup untuk memastikan tiket fase gugur.
Kehadiran Suporter
Menariknya, kehadiran suporter menjadi sorotan. Pada laga melawan Brunei, hanya sekitar 2.000 penonton yang hadir, yang berarti hanya 2,5 persen dari kapasitas SUGBK yang hampir mencapai 80 ribu penonton.
Erick Thohir berpendapat bahwa sepinya penonton mungkin disebabkan oleh prediksi kemenangan yang mudah. Namun, ia yakin antusiasme penonton akan meningkat saat Indonesia menghadapi Filipina. Di sisi lain, Vanenburg menyatakan bahwa timnya tidak akan tergantung pada jumlah suporter yang hadir.
Ia ingin Garuda Muda tetap fokus dan berusaha meraih kemenangan tanpa bergantung pada kehadiran suporter. McPherson, pelatih Filipina, mengungkapkan bahwa timnya sedang dalam kondisi percaya diri setelah berhasil mengalahkan Malaysia.
Ia menyebut bahwa pertandingan melawan Indonesia akan menjadi tantangan tersendiri, mengingat kualitas pemain Indonesia yang diakui sulit untuk dikalahkan, terutama saat bermain di kandang.
Pelatih Filipina itu juga menegaskan bahwa timnya akan berusaha efisien dalam serangan, memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Dalam pandangannya, kekuatan Indonesia sudah dia ketahui dari pertandingan sebelumnya.
Dengan status tuan rumah, Indonesia diharapkan dapat meraih trofi yang menjadi target mereka. Kemenangan melawan Filipina akan menjadi langkah penting untuk menambah kepercayaan diri Garuda Muda dalam sisa turnamen ini.(*)