RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR – Indonesia telah resmi bergabung dengan BRICS, blok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Keputusan ini diumumkan dalam pertemuan puncak BRICS awal Januari 2025, membuka babak baru bagi Indonesia dalam kerja sama internasional dan memperkuat posisinya di kancah ekonomi serta geopolitik global.
Bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS membawa berbagai manfaat strategis. Salah satu keuntungan utama adalah peningkatan akses ke jaringan perdagangan dan investasi dengan negara-negara berkembang.
Hal ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk memperluas pasar ekspor dan menarik lebih banyak investasi asing. Selain itu, Indonesia juga memiliki akses ke sumber pendanaan alternatif melalui New Development Bank (NDB) yang dimiliki oleh BRICS, yang dapat mendukung pembiayaan proyek infrastruktur nasional tanpa terlalu bergantung pada lembaga keuangan tradisional.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Budisatrio Djiwandono,dikutip pada Sabtu (11/1/2025), menyatakan bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS mencerminkan implementasi nyata politik luar negeri bebas aktif Indonesia. Langkah ini diyakini dapat memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan global sekaligus membuka peluang kerja sama yang lebih luas.
Senada dengan itu, Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya keanggotaan ini dalam memperluas perdagangan dan investasi yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain manfaat ekonomi, bergabungnya Indonesia dengan BRICS juga memperkuat posisi geopolitiknya. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dapat memainkan peran lebih besar dalam negosiasi global dan mendorong agenda yang lebih adil serta inklusif bagi negara-negara berkembang.
BRICS sendiri mewakili lebih dari 40 persen populasi dunia dan sekitar 25 persen produk domestik bruto global, menjadikannya kekuatan penting dalam ekonomi internasional.
Meski demikian, tantangan juga tidak dapat diabaikan. Kompleksitas kepentingan antaranggota BRICS dan dinamika geopolitik global memerlukan kemampuan diplomasi yang matang dari Indonesia. Namun, dengan strategi yang tepat, keanggotaan ini diharapkan dapat membawa manfaat yang signifikan bagi perekonomian nasional dan memperkuat peran Indonesia di panggung internasional.
Langkah besar ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif pada kerja sama ekonomi, tetapi juga memperkuat diplomasi Indonesia sebagai negara berkembang yang berkomitmen pada kerja sama global yang saling menguntungkan. Dengan berbagai peluang yang ditawarkan, Indonesia kini berada di posisi strategis untuk lebih berkontribusi dalam membentuk tatanan ekonomi dunia.