Hamas akan Bebaskan Empat Tentara Wanita Israel

Brigade Qassam
Juru bicara Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, Abu Obeida| Foto: Press TV

RUANGAKSELERASI.ID, INTERNASIONAL – Gerakan perlawanan Palestina yang dikenal sebagai Hamas mengumumkan bahwa seorang pemimpin Palestina akan dibebaskan dalam kerangka pertukaran tahanan kedua dengan Israel setelah terjadinya gencatan senjata di Gaza pada minggu lalu.

Abu Obeida, yang merupakan juru bicara dari sayap militer kelompok tersebut, Brigade al-Qassam, menyatakan bahwa pertukaran tahanan tersebut direncanakan berlangsung pada hari Sabtu sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan pemerintah Israel yang diterapkan pada hari Minggu.

Ia menyebutkan nama empat tentara wanita Israel yang akan dibebaskan, yaitu Karina Araiv, Daniella Gilboa, Naama Levy, dan Liri Elbaz.

Bacaan Lainnya

Pemerintah Israel telah menyetujui untuk membebaskan 50 tahanan Palestina untuk setiap tentara wanita yang dibebaskan.

Di antara 200 warga Palestina yang harus dibebaskan oleh pemerintah Israel besok adalah Zakaria Zubaidi, mantan pemimpin koalisi perlawanan Brigade Martir al-Aqsa di kota Jenin, Tepi Barat utara, menurut pernyataan juru bicara tersebut.

Abu Obeida lebih lanjut menyoroti Zubaidi sebagai salah satu tahanan Palestina yang melakukan pelarian bersejarah dari Penjara Gilboa yang dikelola pemerintah Israel pada tahun 2021 dengan hanya menggunakan sendok untuk membuat lubang di lantai penjara.

Tahanan ini juga diakui sebagai simbol dari Intifada Palestina Kedua melawan pemerintah.

Berdasarkan keterangan juru bicara, pasukan Israel menggerebek kediamannya di Kamp Pengungsi Jenin menjelang kemungkinan pembebasannya, menyerang serta mengikat istri dan anak-anaknya.

Pada tahap awal pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata, Hamas telah sepakat untuk melepaskan 33 orang tawanan sebagai timbal balik untuk ratusan tahanan Palestina yang masih ditahan di penjara Israel.

Pos terkait