RUANGAKSELERASI.ID, INTERNASIONAL – Mahkamah Internasional (ICJ) telah menunjuk Hakim Yuji Iwasawa dari Jepang sebagai presiden baru, menggantikan Nawaf Salam yang mengundurkan diri pada Januari lalu untuk menjabat sebagai Perdana Menteri Lebanon.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Senin, ICJ menyatakan bahwa Iwasawa akan memimpin pengadilan yang berbasis di Den Haag hingga 5 Februari 2027, menyelesaikan masa jabatan yang sebelumnya diemban oleh Salam.
Iwasawa telah menjadi anggota ICJ sejak Juni 2018. Sebelum bergabung dengan pengadilan yang beranggotakan 15 hakim ini, ia adalah profesor hukum internasional di Universitas Tokyo dan pernah menjabat sebagai ketua Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Hakim berusia 70 tahun ini menjadi orang Jepang kedua yang menduduki posisi presiden ICJ setelah Hisashi Owada, yang memimpin pada 2009-2012.
Setelah pengunduran diri Salam, hakim asal Uganda, Julia Sebutinde, yang dikenal memiliki pandangan pro-Israel, sempat menjabat sebagai presiden sementara ICJ.
Saat ini, ICJ tengah menangani beberapa kasus penting, termasuk gugatan genosida terhadap Israel yang diajukan oleh Afrika Selatan pada Desember 2023. Gugatan ini menuduh Israel melakukan tindakan genosida di Jalur Gaza, dengan klaim bahwa operasi militernya bertujuan menghancurkan sebagian besar kelompok nasional, ras, dan etnis Palestina.
Sejumlah negara, termasuk Belize, Kuba, Nikaragua, Kolombia, Libya, Meksiko, Palestina, Spanyol, Turki, Bolivia, Maladewa, Cile, dan Irlandia, telah bergabung dalam kasus tersebut.
Pada Januari 2024, ICJ mengeluarkan keputusan yang memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan yang ada dalam kekuasaannya guna mencegah genosida di Gaza. Namun, putusan tersebut tidak mencakup seruan gencatan senjata segera.
Israel memulai serangannya ke Gaza pada 7 Oktober 2023 dan hingga kini dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 48.397 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Meskipun operasi militernya berlangsung sengit, Israel gagal mencapai tujuan yang dinyatakan.
Saat ini, Israel berada dalam tahap negosiasi jangka panjang dengan kelompok perlawanan Hamas di bawah gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari.(Press TV)