Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Marham: Golkar Dorong Pembentukan Koalisi Permanen

Idrus Marham
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham/INT

RUANGAKSELERASI.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham menyatakan Partai Golkar mendukung penuh dan siap mengusung Presiden Prabowo Subianto kembali memimpin untuk periode keduanya di Pilpres 2029.

Berkenaan dengan itu pula, sambung Idrus, Partai Golkar pun mendorong terbentuknya koalisi permanen terutama dengan Partai Gerindra untuk memastikan keberlanjutan pembangunan Indonesia.

“Kalau ini (program-program prioritas sukses) terjadi maka kepemimpinan Pak Prabowo berhasil dan pasti rakyat akan memberikan dukungan untuk periode selanjutnya yaitu periode ke-2,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham kepada wartawan, Sabtu 3 Mei 2025.

Bacaan Lainnya

Idrus mengatakan, sebagai wujud dukungan ke Prabowo 2 periode, Partai Golkar akan fokus bekerja secara maksimal untuk menyukseskan program-program prioritas Prabowo-Gibran. Kesuksesan Prabowo bakal menjadi modal kuat untuk memenangkan Pilpres 2029 nantinya.

Karena itu, kata Idrus, Golkar sudah mulai menjadikan Asta Cita sebagai gerakan pembangunan yang di-breakdown dalam program-program nyata partai untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Idrus optimistis, program-program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), pemeriksaan kesehatan gratis, 80.000 koperasi desa Merah Putih, sekolah rakyat, penghapusan utang bagi UMKM, hingga hilirisasi, bakal meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

“Kita memberikan dukungan sepenuhnya kepada kepemimpinan Prabowo Gibran pada periode ini melalui sebuah pendekatan yang menjadikan Asta Cita sebagai gerakan pembangunan. Nah, Asta Cita sebagai gerakan pembangunan itu kita akan breakdown dalam berbagai program-program, program di segala bidang,” kata mantan Menteri Sosial ini.

Selain itu, kata Idrus, Golkar juga mengusulkan pembentukan koalisi permanen. Menurut Idrus, koalisi permanen penting agar keberadaan koalisi nantinya tidak berdasarkan keterpaksaan, tetapi murni karena kesadaran membentuk format politik untuk Indonesia maju.

“Kalau keterpaksaan, itu pasti tidak murni dan pasti itu adalah sangat-sangat subjektif dan pasti ada hiruk pikuk, tetapi kalau dengan kesadaran, itu pasti betul-betul berdasarkan pada konsep, gagasan dan tujuan ke depan bagaimana mengantarkan Indonesia sampai pada Tahun 2045 Indonesia emas dan pada saat itu diproyeksikan Indonesia akan menempati 4 atau 5 negara besar secara ekonomi di dunia ini,” pungkas Idrus.(*)

Pos terkait