RUANGAKSELERASI.ID, BANDARLAMPUNG — Start kurang meyakinkan dipertontokan PSM Makassar di awal musim Super League 2025/2026. Sebagai kampiun di musim 2022, Pasukan Ramang hanya mampu memetik dua poin dalam dua laga awal.
Setelah seri 1-1 kala menjamu Persijap Jepara di Stadion Gelora BJ Habibie pada Jumat, 8 Agustus 2025 lalu, PSM kembali tertahan dengan hasil yang sama di Stadion Sumpah Pemuda PKOR Way Halim saat menghadapi tuan rumah Bhayangkara Presisi Lampung FC, Sabtu, 16 Agustus.
Dua kali seri membuat Pasukan Ramang harus menelan pil pahit kehilangan empat poin potensial yang seharusnya bisa mengangkat posisi mereka di klasemen.
Sempat memimpin lebih dulu melalui penalti Lucas Dias Serafim di menit ke-43, harapan mencuri tiga poin di kandang Bhayangkara pupus setelah Ilija Spasojevic menyamakan kedudukan di menit ke-60.
Alih-alih memperpendek jarak dengan penghuni papan atas, PSM justru semakin tertinggal. Dua hasil seri di awal kompetisi membuat tim asuhan Bernardo Tavares tertahan di papan tengah dengan raihan dua poin. Situasi ini tentu menjadi alarm dini jika Pasukan Ramang benar-benar ingin bersaing di jalur juara.
Pelatih PSM, Bernardo Tavares, sejak awal sebetulnya telah mewanti-wanti bahwa timnya masih jauh dari kondisi ideal. Ia justru meminta publik untuk tidak terlampau tinggi menaruh harapan, mengingat persiapan tim terhambat sejumlah kendala non-teknis.
“Kita harus realistis. Apalagi tim lain juga punya persiapan yang lebih bagus,” ujar Tavares
Bernardo Tavares memberkan terdapat dua momen krusial yang membuat emosi timnya tidak bagus pada babak kedua.
“Saya kira ada dua momen di babak kedua yang menentukan di sini. Di momen pertama wasit memberikan penalti dan tidak memberikan kesempatan kami untuk menyerang saat terjadi counter di penghujung babak kedua,” katanya saya konferensi pers di Bandarlampung.
Menurut dia, pada babak pertama, para pemain telah menjalankan instruksi dengan baik dan berhasil memastikan keunggulan melalui gol dari titik penalti oleh Luis Dias.
“Namun saat babak kedua emosi pemain tidak bagus, apalagi setelah dua momen tersebut. Ini tentu momen sulit dan menentukan di pertandingan. Babak pertama pemain saya bekerja baik, babak kedua emosi tidak bagus,” kata dia.
Terkait penalti bagi Bhayangkara, ia mengungkapkan bahwa jika asisten VAR memanggil wasit, berarti ada rekomendasi yang berbeda dengan keputusan wasit dalam pemberian penalti.”Dan bila dilihat pemain Bhayangkara sebelum adanya sentuhan itu sudah jatuh terlebih dahulu di kotak penalti,” kata dia.
Namun, Tavares tetap memuji atmosfir pertandingan yang berkesudahan dengan skor 1-1 untuk Bhayangkara Presisi Lampung FC dan PSM Makassar.
“Atmosfernya bagus, pertandingan kali ini bisa terlaksana. Namun saya soroti lapangan agak tidak rata dan permukaan (lapangan) keras, mereka (Bhayangkara) harus perhatikan ini ke depan,” kata dia.
Pertandingan BRI Liga Super yang mempertemukan Bhayangkara Presisi Lampung FC sebagai tuan rumah menghadapi PSM Makassar berkesudahan 1-1.
Gol kedua kesebelasan masing-masing dicetak melalui titik putih. Gol PSM Makassar dicetak oleh Luis Dias pada menit 43, sedangkan gol penyama kedudukan dari Bhayangkara Presisi Lampung FC dibuat oleh Illja Spasojevic di menit 59.(*)