Dokumen Bocor Ungkap Strategi AS Perpanjang Perang Rusia-Ukraina

Baba Yaga
Sebuah pesawat tanpa awak tempur Vampir Ukraina yang dijuluki "Baba Yaga" oleh pasukan Rusia yang merujuk pada penyihir Slavia mistis, diluncurkan oleh seorang prajurit dari peleton kendaraan udara tak berawak (UAV) Vykhor, Dnipro dari Brigade Pertahanan Teritorial Terpisah ke-108 pasukan Kiev, di Zaporizhzhia, Ukraina, pada tanggal 2 Februari 2024| Foto: Press TV

RUANGAKSELERASI.ID, INTERNASIONAL – Sebuah dokumen yang baru-baru ini bocor mengungkapkan bahwa Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSC) diduga telah menyusun serangkaian strategi bagi pasukan Ukraina dalam menghadapi Rusia.

Dokumen yang diterbitkan pada Sabtu (15/2/2025) itu menyoroti upaya untuk memperpanjang konflik melalui berbagai operasi militer dan strategi non-konvensional.

Menurut laporan yang dikutip dari The Grayzone dalam laman Press TV, para ahli NSC merancang panduan operasi yang mencakup serangan terhadap infrastruktur Rusia serta penggunaan propaganda dalam perang psikologis.

Bacaan Lainnya

Dokumen tersebut juga mengindikasikan bahwa strategi yang dirancang bertujuan untuk mendukung Ukraina tanpa melibatkan pasukan AS atau NATO secara langsung dalam konflik.

Bocoran tersebut mengklaim bahwa strategi yang diusulkan mencakup sabotase terhadap jalur kereta api, pembangkit listrik, serta serangan siber terhadap Rusia. Selain itu, disebutkan pula bahwa NSC mengusulkan pelatihan bagi warga ekspatriat Ukraina dalam penggunaan senjata seperti rudal Javelin dan Stinger.

Para ahli yang menyusun dokumen ini dilaporkan berasal dari berbagai lembaga pemerintah AS, termasuk Badan Intelijen Pusat (CIA), Badan Keamanan Nasional (NSA), Departemen Luar Negeri, dan Pentagon.

Dokumen itu juga menyebutkan bahwa rencana tersebut diserahkan kepada Kolonel Tim Wright, yang saat itu menjabat sebagai Direktur untuk Rusia di NSC pemerintahan Biden, melalui pihak ketiga untuk menjaga “penyangkalan yang masuk akal.”

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah AS terkait bocoran dokumen tersebut. Namun, laporan ini dapat memicu perdebatan lebih lanjut mengenai keterlibatan AS dalam konflik Ukraina dan strategi yang digunakan dalam perang proksi di kawasan tersebut.

Pos terkait