RUANGAKSELERASI.ID, INTERNASIONAL – Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) menyatakan bahwa 2024 mencatat rekor tertinggi kematian jurnalis dengan 124 kasus, di mana sekitar 70 persen di antaranya disebabkan oleh tindakan rezim Israel.
CPJ mengungkapkan pada Rabu (12/2/2025) bahwa tahun 2024 menjadi tahun terburuk untuk jurnalis, mencatat bahwa 124 jurnalis kehilangan nyawa mereka di seluruh dunia.
Kenaikan jumlah pembunuhan di tingkat global (naik 22 persen dibanding tahun 2023) terutama disebabkan oleh konflik genosida yang dilakukan oleh rezim Israel di Gaza, menurut CPJ.
Setidaknya 85 jurnalis tewas selama 15 bulan berperang di Gaza, semua disebabkan oleh tindakan pasukan rezim Israel, kata CPJ. Dari jumlah tersebut, 82 jurnalis yang tewas adalah warga Palestina.
“Ini adalah saat yang paling mengerikan dalam sejarah CPJ untuk menjadi seorang jurnalis,” kata CEO CPJ, Jodie Ginsberg dilansir dari laman Press TV.
“Konflik di Gaza belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal dampak yang dirasakan oleh jurnalis dan menunjukkan penurunan drastis dalam standar global untuk melindungi jurnalis di area konflik,” tambahnya.
“Dari Gaza dan Lebanon, CPJ merekam … insiden di mana jurnalis dibunuh oleh militer Israel, yang melanggar hukum internasional yang menganggap jurnalis sebagai warga sipil dalam situasi konflik,” ujarnya.
“Tiga puluh satu jurnalis freelance telah tewas di Gaza. Banyak jurnalis dari Gaza beralih menjadi pekerja lepas setelah kantor mereka hancur… laporan mereka menjadi sangat penting bagi media global, mengingat Israel melarang jurnalis asing memasuki Jalur Gaza,” jelasnya.
CPJ juga sedang menyelidiki 20 kasus kematian tambahan yang diyakini dilakukan oleh rezim Israel dengan tujuan khusus menargetkan jurnalis.
“Di sebagian besar kasus ini, kami telah mengonfirmasi bahwa Israel menyadari bahwa individu-individu ini adalah jurnalis dan tetap melanjutkan tindakan fatal tersebut. Jika demikian, maka ini adalah pelanggaran hukum perang,” kata Ginsberg.
“Dalam beberapa situasi, kami mengetahui hal itu karena Israel sendiri memberi tahu kami bahwa mereka telah membunuh para jurnalis tersebut.”
Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa jumlah jurnalis yang dibunuh oleh rezim Israel jauh lebih tinggi daripada angka yang disampaikan oleh CPJ.
Kantor Media Pemerintah Gaza menyebutkan bahwa setidaknya 205 jurnalis telah dibunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023 oleh rezim Israel.
Gencatan senjata serta kesepakatan tukar tahanan dilaksanakan di Gaza mulai tanggal 19 Januari, yang menghentikan operasi genosida Israel di wilayah Palestina.