RUANGAKSELERASI.ID, JAKARTA– Bank Indonesia (BI) berkomitmen memfasilitasi para offtaker beras dari petani lokal guna memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga menjelang Ramadan 2025. Langkah ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan stok beras dalam kondisi aman sepanjang bulan puasa.
Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono, menyatakan bahwa upaya ini menjadi salah satu fokus utama Bank Indonesia pada tahun 2025. Menurutnya, langkah tersebut perlu direalisasikan untuk menjaga kestabilan harga pangan, khususnya beras, menjelang Ramadan.
“Hal ini perlu kami lakukan, dan kami terus berkomitmen untuk menjaga kestabilan harga dan ketahanan pangan sepanjang Ramadan 2025,” ujar Doni dalam kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Jawa 2025 di Yogyakarta, Minggu (23/2/2025).
Doni menambahkan, fasilitasi ini diharapkan dapat mempererat sinergi dari sisi pendanaan, yang pada akhirnya akan mendukung ketahanan pangan nasional sesuai dengan arahan pemerintah.
Selain menjaga stabilitas harga, BI juga fokus pada peningkatan kesejahteraan petani yang menjadi tulang punggung pertanian nasional. Oleh karena itu, BI akan terus mendukung kemandirian pangan melalui keberlanjutan program GNPIP 2025.
Untuk memperkuat sektor pertanian, BI akan mengoptimalkan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM). Kebijakan ini bertujuan meningkatkan pembiayaan pada sektor prioritas yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, termasuk sektor pertanian.
Sebagai informasi, GNPIP merupakan sinergi antara BI dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di berbagai wilayah untuk menjaga stabilitas harga pangan dan mengendalikan inflasi.
Pada 2025, GNPIP Jawa akan mengakselerasi hilirisasi dan ketahanan pangan melalui program strategis yang mendukung Asta Cita. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia.(*)