Anggota TNI di Gowa Tewas di Barak, Diduga Dianiaya Senior

TNI tewas
Prada Herul Muhammad Nail semasa hidup / Foto : Istimewa

RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR — Seorang prajurit TNI AD bernama Prada Herul Muhammad Nail ditemukan meninggal dunia di barak setelah diduga menjadi korban penganiayaan.

Kasus kematian Prada Herul ini telah dilaporkan oleh pihak keluarga ke Polisi Militer Kodam XIV/Hasanuddin. Ayah almarhum, Parman, mengungkapkan bahwa anaknya bertugas di Baterai C Yonarhanud 4/AAY, satuan yang berada di bawah Korem 141/Toddopuli, Kodam XIV/Hasanuddin.

Hal ini diungkapkan Parman usai anaknya diotopsi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, kemarin. Ia menyebut, sang putra meninggal dunia pada Sabtu (11/10/2025) sore dengan dugaan kuat mengalami tindak kekerasan sebelum menghembuskan napas terakhirnya.

Bacaan Lainnya

Menurut Parman, kabar duka itu pertama kali diterima keluarga bukan dari pihak kesatuan, melainkan dari warga sekitar asrama tempat almarhum bertugas.

Parman berharap penyelidikan atas dugaan penganiayaan terhadap putranya dilakukan secara transparan dan profesional, tanpa ada upaya menutupi fakta. “Anak saya berangkat untuk mengabdi, bukan untuk mati karena kekerasan di tangan sesama prajurit. Kami ingin pelaku diproses seadil-adilnya,” ujarnya.

Informasi resmi dari satuan militer baru diterima beberapa waktu setelah jenazah Prada Herul dinyatakan meninggal di RS Syech Yusuf Gowa.

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor STLL/22/X/2025/Lidpamfik, dan dibuat pada Minggu (12/10/2025) dini hari sekitar pukul 00.20 Wita.

Terpisah, Kapendam XIV/Hasanuddin, Kolonel Budi Wirman, belum bisa memberikan keterangan terkait dugaan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Menurutnya proses penyelidikan masih berlangsung.

“Ini kan masih proses penyelidikan, baru kemarin baru bikin laporan. Jadi ini masih penyelidikan, saya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut,” ujar Budi kepada awak media, Senin (13/10/2025).

Budi menegaskan jika memang terbukti mengarah kepada perbuatan pidana maka semua yang terlibat akan diberikan sanksi tegas. “Yang jelas kita pihak Kodam akan bertindak tegas apabila memang ada indikasi. Makanya saya sampaikan di awal, kita tunggu proses penyelidikan dulu. Kalau ada anggota yang salah, kita tindak, itu aja,” ucapnya.

Budi mengatakan bahwa POM telah melakukan penyelidikan, untuk mengungkap kasus ini secara transparan. Kodam XIV/Hasanuddin juga telah memberikan dukungan moril kepada keluarga korban.

“Kalau untuk pendampingan, Danyon, Komandan Satuannya dia (korban), akan terus memonitor perkembangannya. Sehingga proses ini bisa transparan,” pungkasnya.(*)

Pos terkait