Anggota DPR RI Meity Rahmatia Ajak Perempuan PKS Jadi Guru Mengaji di Lapas

bdc2aff1 e7c9 4f18 99e1 6871941deb84
Anggota DPR RI Komisi XIII DPR RI Meity Rahmatia

RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR — Anggota DPR RI Komisi XIII DPR RI yang membidangi Hukum, Hak Asasi Manusia, Keimigrasian dan Pemasyarakatan, serta Penanggulangan Terorisme, Meity Rahmatia, mengaku telah mengelilingi puluhan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia selama menjabat sebagai anggota DPR RI.

Meity menyampaikan bahwa dari pengalamannya mengelilingi Lapas, dirinya mendapatkan banyak informasi utamanya narapidana perempuan yang menyampaikan dari hati apa yang mereka rasakan.

“Tidak semua yang berada di Lapas itu adalah orang yang tidak benar. Ada dari unsur keadaan, unsur ekonomi ada juga unsur tekanan dan sebagainya, sehingga Insya Allah saya sudah merilis satu buku judulnya “Kata Hati di Penjara”, buku ini sesuai dengan perjalanan saya mengunjungi dari lapas ke lapas,” katanya, Jumat (25/4/2025).

Bacaan Lainnya

Meity menceritakan pengalaman yang dirasakan saat mengunjungi lapas khususnya kaum perempuan. Dia mengaku menyaksikan sendiri banyak perempuan yang langsung menguraikan air mata karena adanya kesengajaan dalam hal ini.

“Saya memberikan spirit kepada mereka bahwasanya pintu untuk bertaubat terbuka lebar, tapi ada juga masa depan mereka tetap kita perhatikan, makanya Insyaallah juga akan merilis revisi undang-undang 22 Tahun 2022 tentang Perhatian untuk para narapidana di Lapas,” ungkapnya.

Oleh karena itu, sebagai anggota fraksi PKS DPR RI, Meity mengajak semua perempuan PKS untuk bisa menjadi guru mengaji di lapas karena apa yang mereka lihat sejauh ini narapidana berlomba-lomba untuk melakukan pertaubatan dengan menghafal Alquran sehingga perlu pendampingan yang profesional untuk menyempurnakan bacaan.

“Ajakan ini mencakup semua dari Sulawesi Selatan dan se-Indonesia yang akan bekerjasama dengan Kalapas karena narapidana ini sudah menggunakan waktunya se efesien mungkin belajar mengaji. Ini juga bentuk pengawasan karena saya sudah mengunjungi hampir 70 persen lapas di Indonesia termasuk Nusakambangan,” ucapnya.

Selain itu, dirinya juga mendorong kader PKS untuk melakukan pengajian di lapas sebagai bentuk dukungan kepada narapidana yang sedang ingin melakukan pertaubatan. Karena menurutnya, penghuni lapas membutuhkan dukungan agar mereka tak merasa terkucilkan saat keluar nanti.

“Semoga apa yang menjadi ikhtiar bisa berjalan dengan baik karena mereka tentunya sangat membutuhkan support dari kita semua,”pungkasnya.(*)

Pos terkait