Andi Tenri Uji: Urban Farming Langkah Nyata Menuju Kota Sehat Berkelanjutan

Andi Tenri
Sekretaris Komisi B, Andi Tenri Uji

RUANGAKSELERASI.ID, MAKASSAR — Inisiatif Pemerintah Kota Makassar meluncurkan program Urban Farming mendapat dukungan penuh dari DPRD Kota Makassar.

Sekretaris Komisi B, Andi Tenri Uji, menilai program ini bukan hanya inovatif, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam menyongsong masa depan kota yang sehat, produktif, dan berkelanjutan. Menurutnya, urban farming menjadi jawaban atas tantangan keterbatasan lahan di wilayah perkotaan.

“Sumber pangan tidak harus berasal dari pola konvensional yang membutuhkan lahan luas. Kini, masyarakat kota bisa mengembangkan pertanian secara adaptif lewat metode urban farming,” ujarnya, Kamis (7/8/2025).

Bacaan Lainnya

Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menegaskan bahwa program tersebut sejalan dengan nilai-nilai ideologis partainya dalam menjaga lingkungan dan masa depan generasi.

“Sebagai kader PDI Perjuangan, kami punya kewajiban ideologis untuk merawat bumi. Urban farming adalah bagian dari ikhtiar itu,” ungkapnya.

Andi Tenri Uji juga menyoroti tren urban farming sebagai gaya hidup sehat. Sebagian besar metode yang digunakan dalam pertanian perkotaan mengedepankan sistem organik, bebas dari pupuk kimia dan pestisida sintetis.

“Selain menciptakan lingkungan yang nyaman, sistem seperti vertikultur, hidroponik, dan akuaponik juga mudah diterapkan di area terbatas,” tambahnya.

Ia percaya bahwa jika masyarakat Kota Makassar turut ambil bagian dalam gerakan ini, akan tercipta kegiatan produktif yang memberdayakan ekonomi lokal.

“Urban farming bukan hanya soal tanaman, ini tentang membangun kemandirian, memperkuat sosial kemasyarakatan, serta menciptakan budaya gotong royong di tengah kehidupan kota,” katanya.

DPRD pun berharap agar program ini tidak berhenti sebagai seremonial, melainkan dikawal secara serius dalam implementasi, termasuk dengan pemberian edukasi, bibit, dan fasilitas pendukung bagi masyarakat.

“Kalau ini dikembangkan secara konsisten, saya yakin Makassar bisa jadi kota hijau yang mulia, yang berpihak pada keberlangsungan hidup generasi kita,” bebernya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Makassar kembali menguatkan komitmennya dalam membangun kota yang ramah lingkungan dan mandiri melalui peluncuran program Urban Farming Makassar.

Dalam kegiatan launching yang digelar baru-baru ini, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa urban farming bukanlah program yang berdiri sendiri, melainkan bagian dari sistem pengelolaan lingkungan yang menyeluruh.

“Urban farming bukan hanya soal menanam. Ini tentang membentuk budaya baru yang lebih peduli, mandiri, dan berkelanjutan,” tegas Munafri.

Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan ujung dari siklus pengelolaan lingkungan yang dimulai dari level terkecil—RT. Pemerintah mendorong masyarakat untuk mengadopsi berbagai praktik ramah lingkungan seperti penggunaan biopori, pengelolaan eco-enzyme, pemanfaatan komposter, hingga budidaya maggot.

Semua upaya ini diarahkan untuk mengelola sampah organik secara mandiri dan menghasilkan manfaat yang dapat digunakan kembali dalam kegiatan pertanian kota.

“Setiap elemen ini saling menopang. Sampah organik tidak lagi dibuang sia-sia, tapi diolah dan dimanfaatkan kembali untuk mendukung urban farming. Inilah ekosistem lingkungan yang ingin kita bangun di Makassar,” ujarnya.

Selain berdampak positif bagi ketahanan pangan lokal, inisiatif ini diyakini dapat membentuk kesadaran baru di kalangan warga—bahwa menjaga lingkungan dimulai dari rumah dan lingkungan sekitar.

Dengan pelibatan aktif masyarakat, Pemkot Makassar berharap program ini tidak hanya menjadi simbol, tetapi benar-benar menjadi gerakan kolektif yang mencerminkan cara baru warga kota dalam hidup berdampingan dengan alam.(*)

Pos terkait